Senin, 05 Oktober 2009

3 hal dimana Indonesia lebih maju dari Jepang

Rumah Tahan Gempa
Jepang terkenal sebagai negeri yang akrab dengan Gempa, ternyata ada yang menyaingi, yakni Indonesia. Indonesia adalah negeri berpotensi gempa nomor 1 di dunia.


Di Jepang dikembangkan model konstruksi rumah tahan gempa, harganya mahal. Rumah konstruksi tahan gempa dari sterefoam harganya 300.000.000 (tiga ratus juta) per unitnya.

Sementara Indonesia, sudah sejak dari dulu ratusan tahun silam mengembangkan konstruksi rumah terbaik. Ya, rumah adat indonesia ternyata adalah model konstruksi bangunan tahan gempa, sudah terbukti di Nias, Padang, Tasikmalaya dan Yogyakarta.

Disamping murah harganya, rumah tahan gempa di Indonesia beraneka rupa bentuknya, ada yang beratap lancip (rumah gadang) hingga beratap tumpul (honai). Hebat ya..

Agama
88 persen (KTP) di Indonesia menyatakan muslim. Sementara di Jepang hanay 30% penduduknya saja yang mengaku beragama. Jepang adalah negara sekuler, agama tidak boleh mencampuri urusan negara, negara juga tidak boleh mencampuri urusan agama. Tidak ada departemen agama, tidak ada kloter haji pemerintah, tidak ada tempat2 peribadatan di instansi pemerintahan.


Berbeda kan dengan di Indonesia, masjid dimana-mana, hingga di setiap SPBU ada masjid. Pemerintah juga mengurusi perjalanan haji, sampai-sampai terkena korupsi penyelenggaraan haji pejabatnya.

Spirit Generasi Muda 
Konon ada massa yang disebut baby bomb, dimana jumlah kelahiran di Jepang sangat tinggi, sehingga penduduknya bertambah banyak, begitu juga dengan generasi mudanya beberapa waktu berikutnya. Karena pada bersaing, sehingga etos kerja mereka sangat bagus. Saking bagusnya mereka sampai lupa bikin anak, sehingga di periode lainnya ada kebalikan dari baby bomb dimana jumlah bayi yang dilahirkan sedikit, dan anak mudanyapun sedikit, karena anak mudanya sedikit, maka mereka besar dengan disayang-sayang, apalagi sedikitnya penduduk membuat negara makin makmur, sehingga mereka enjoy di zona nyaman.

so etos kerja merekapun letoy.

Sedangkan Indonesia, siapa yang nggak bekerja keras nggak bisa makan. Dan semua anak mudanya (yang sadar) terbakar semangatnya untuk mewujudkan Indonesia yang bangkit dari porak poranda krisis

0 komentar:

Posting Komentar