Senin, 13 September 2010

Kenapa Bangsa Indonesia dulu Unggul?

Kenapa Bangsa Indonesia dulu Unggul?

Ini adalah perbedaan besar antara anak SMU jaman Soekarno-Hatta dengan anak SMU jaman sekarang. 
1. Di masa penjajajah Belanda, seorang anak SMU (HBS) menguasai 4 bahasa asing sekaligus, belanda, inggris, prancis dan jerman.
2. Selama 33 tahun masa sekolahnya diwajibkan membaca minimal 25 buku sastra kelas dunia dari 4 bahasa itu.
3. Mereka diwajibkan membuat sekurang-kurangnya 100 tulisan baik ilmiah maupun sastra.

Bandingkan dengan anak SMU jaman sekarang.
1. Rata-rata hanya membuat 1 tulisan pertahun. 
2. Bagaimana 4 bahasa asing, 1 bahasa saja patah-patah.
3. Kalaupun bisa bahasa inggris, hampir tidak ada yang menggunakannya untuk membaca literatur berbahasa asing, apalagi karya sastranya.


Lihat buku-buku besar bacaan Soekarno-Hatta sewaktu masih HBS. Menguasai bahasa asing, seperti Inggris, berarti menguasai bahasa ilmu pengetahuan dunia. Menguasai 4 bahasa, berarti mempunyai akses dan menyerap ilmu pengetahuan besar jauh lebih banyak.


Salah satu kunci kebangkita Eropa, Renaissance, adalah penemuan mesin cetak Gutenberg. Akibat mesin cetak ini, buku menjadi lebih murah dan mudah di dapat di seluruh Eropa. Apa hasilnya?Ini menciptakan terjadinya revolusi besar terhadap akses Eropa kepada Ilmu pengetahuan terunggul dunia. Seluruh Eropa dilanda gemar membaca, dan proses belajar dan kecerdasan Eropa akhirnya melampaui bangsa-bangsa lainnya.


Eropa menguasai dunia.


Jepang di jaman kebangkitannya, Retorasi Meiji, mengimpor habis-habisan teknologi revolusi Industri dari barat (Eropa dan Amerika). Tapi sebelum itu mereka mengimpor habis-habisan beragam buku tentang peradaban barat, sejarah, proses pembelajaran, teknologi dan sains. Dengan pengetahuan yang luas, penyerapan teknologi baru di Jepang menjadi jauh lebih mudah. Mereka bahkan punya badan khusus untuk mempelajari buku-buku barat (Bansho Shiraebesho), Institut penelitian buku asing.


Mukjizat terbesar Allah yang diberikan kepada umat manusia adalah ilmu, yang kemudian terrangkum, dalam sebuah buku : Al Quran.


(SMS dari Nadia AF)